-->

Rahasia di Balik Poligami dalam Islam: Mengapa Orang Sholih Suka dengan Poligami?

Rahasia di Balik Poligami dalam Islam

Rahasia di Balik Poligami dalam Islam: Mengapa Orang Sholih Suka dengan Poligami?-Dalam agama Islam, poligami sering kali menjadi topik yang menarik perhatian dan kontroversial. Banyak orang bertanya-tanya mengapa beberapa orang yang istiqamah dalam agama, yang dikenal sebagai orang-orang sholih, memilih untuk memiliki lebih dari satu istri. Artikel ini akan membahas rahasia di balik poligami dalam Islam, mengapa orang sholih cenderung suka dengan poligami, dan bagaimana hal itu terkait dengan tingkat ketakwaan seseorang.

I. Apa Ibarat yang Menyatakan "Setiap Orang yang Paling Bertakwa pada Allah Maka Syahwatnya Kuat"?

Dalam konteks ini, terdapat ibarat yang menyatakan, "Setiap orang yang paling bertakwa pada Allah maka syahwatnya kuat." Ibarat ini menggambarkan bahwa orang-orang yang memiliki tingkat ketakwaan yang tinggi cenderung memiliki syahwat yang kuat, termasuk dalam konteks berjima' atau beristri lebih dari satu. Ibarat ini dikutip oleh beberapa ulama, termasuk Imam Qurthubi dalam kitab tafsirnya, Jamii’ Li Ahkam Al Qur’an.

II. Alasan Mengapa Orang Sholih Suka dengan Poligami

Imam Qurthubi menjelaskan alasan mengapa orang yang sholih cenderung suka dengan poligami dalam tafsirnya. Salah satu alasan utamanya adalah bahwa orang yang tidak bertakwa lebih mudah melampiaskan syahwatnya dengan memandang dan menyentuh yang haram. Oleh karena itu, poligami menjadi salah satu cara untuk mengatasi godaan tersebut.

Imam Abu Bakar Al Waraq menjelaskan bahwa semua syahwat dapat mengeraskan hati, kecuali jima'. Jima' memiliki kemampuan untuk melembutkan hati. Para Nabi pun melakukan poligami dan jima' sebagai bentuk keseimbangan antara memuaskan kebutuhan biologis dengan menjaga keutamaan ibadah dan pengetahuan.

III. Rahasia di Balik Jima' dalam Islam

Terdapat beberapa rahasia di balik jima' dalam Islam yang perlu dipahami. Pertama, jima' dapat membersihkan pikiran dan menguatkan pemahaman seseorang. Al-Imam Ibnu 'Uqail Al-Hanbali, seorang ulama, mengatakan bahwa ketika dia terkunci dalam pemahaman suatu masalah, dia meminta istri untuk berhubungan badan dengannya. Setelah itu, pikirannya menjadi lebih jernih, dan dia dapat menyalurkan pengetahuannya ke dalam tulisan-tulisan ilmiahnya.

Kedua, jima' menjadi sebab kebersihan hati. Al-Imam Al-Junaid Al-Baghdadi menjelaskan bahwa istri menjadi sumber kebersihan hati bagi suami, sebagaimana makanan menjadi sumber kekuatan tubuh. Dalam konteks ini, Rasulullah saw. mengajarkan bahwa ketika seorang lelaki tertarik pada wanita yang bukan istrinya, dia disarankan untuk memuaskan kebutuhan biologisnya dengan istrinya sendiri.

IV. Kaitan Poligami dengan Ketakwaan

Ketika seseorang mencapai tingkat ketakwaan yang tinggi, syahwatnya cenderung meningkat. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa orang yang bertakwa cenderung menjaga pandangan mereka dari yang haram dan menjauhi kontak fisik yang tidak halal. Dalam tafsir tersebut, Imam Qurthubi menjelaskan bahwa syahwat terpendam dalam diri orang yang bertakwa lebih banyak dan dapat lebih banyak dikeluarkan melalui jima' yang halal dengan istri-istrinya.

V. Kesimpulan

Dalam agama Islam, poligami merupakan sebuah institusi yang diizinkan dengan syarat-syarat yang ketat. Poligami sering kali menjadi pilihan bagi orang-orang yang sholih, yang bertakwa kepada Allah SWT. Artikel ini menjelaskan bahwa tingkat ketakwaan yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan syahwat. Dalam hal ini, poligami menjadi salah satu cara untuk menjaga keutamaan ibadah, menjaga pandangan, dan memuaskan kebutuhan biologis dengan cara yang halal. Poligami juga berhubungan dengan kebersihan hati dan peningkatan pemahaman. Namun, poligami tetap memerlukan keadilan, keseimbangan, dan pertimbangan terhadap kondisi sosial serta kemampuan untuk memenuhi tanggung jawab sebagai suami.
LihatTutupKomentar
y