-->

Makna Mendalam Surat Al-Balad: Pelajaran Berharga dari Kitab Suci

Makna Mendalam Surat Al-Balad

Makna Mendalam Surat Al-Balad

Makna Mendalam Surat Al-Balad: Pelajaran Berharga dari Kitab Suci - Surat Al-Balad, bagian dari Juz Amma, mengandung ayat-ayat yang mengajarkan nilai-nilai mulia dan petunjuk hidup. Dengan bermazhab Imam Syafi'i, ulama yang hafal Quran dan Hadits menggali makna mendalam surah ini, menunjukkan relevansinya dalam kehidupan sehari-hari.

Sumpah dengan Negeri Mekah

Surat dimulai dengan sumpah Allah atas negeri Mekah. Dalam tafsir Imam Syafi'i, ini bukan hanya sumpah biasa, melainkan panggilan untuk merenung tentang keagungan dan tugas yang dimiliki oleh tempat tersebut.

Manusia dalam Susah Payah

Ayat 4 menunjukkan bahwa manusia dilahirkan dalam usaha dan perjuangan. Imam Syafi'i menjelaskan bagaimana kehidupan ini adalah ujian, dan setiap usaha manusia memiliki nilai di sisi Tuhan.

Kekuasaan Allah atas Manusia

Ayat 5-7 membahas ketidaktahuan manusia akan kekuatan Tuhan. Dalam tafsir Imam Syafi'i, ini menjadi pengingat bahwa kita selalu berada di bawah pengawasan-Nya, tidak ada yang tersembunyi dari-Nya.

Kemurahan Hati dan Kewajiban Sosial

Ayat 13-16 memerintahkan melepaskan perbudakan, memberi makan pada yang lapar, dan membantu yatim piatu. Imam Syafi'i menekankan pentingnya perbuatan baik ini sebagai bagian integral dari ajaran Islam.

Iman, Sabar, dan Kasih Sayang

Ayat 17-18 menjelaskan bahwa orang-orang yang beriman, bersabar, dan saling berkasih sayang termasuk golongan kanan. Ini menegaskan pentingnya iman, kesabaran, dan kasih sayang dalam mencapai kebahagiaan.

Konsekuensi Bagi yang Kafir

Ayat 19-20 memberikan gambaran konsekuensi bagi yang mengingkari ayat-ayat Allah. Ini menjadi peringatan tentang akhirat dan kehidupan setelah mati.

Teks Arab dan Latin Serta Terjemah Al-Quran Surah Al-Balad

90. QS. Al-Balad
Negeri
20 ayat
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
لَاۤ اُقۡسِمُ بِهٰذَا الۡبَلَدِۙ
Laaa uqsimu bihaazal balad
1. Aku bersumpah dengan negeri ini (Mekah),
وَاَنۡتَ حِلٌّ ۢ بِهٰذَا الۡبَلَدِۙ
Wa anta hillum bihaazal balad
2. dan engkau (Muhammad), bertempat di negeri (Mekah) ini,
وَوَالِدٍ وَّمَا وَلَدَ
Wa waalidinw wa maa walad
3. dan demi (pertalian) bapak dan anaknya.
لَقَدۡ خَلَقۡنَا الۡاِنۡسَانَ فِىۡ كَبَدٍؕ
Laqad khalaqnal insaana fii kabad
4. Sungguh, Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.
اَيَحۡسَبُ اَنۡ لَّنۡ يَّقۡدِرَ عَلَيۡهِ اَحَدٌ‌ ۘ‏
Ayahsabu al-lai yaqdira 'alaihi ahad
5. Apakah dia (manusia) itu mengira bahwa tidak ada sesuatu pun yang berkuasa atasnya?
يَقُوۡلُ اَهۡلَكۡتُ مَالًا لُّبَدًا
Yaquulu ahlaktu maalal lubadaa
6. Dia mengatakan, "Aku telah menghabiskan harta yang banyak."
اَيَحۡسَبُ اَنۡ لَّمۡ يَرَهٗۤ اَحَدٌ
Ayahsabu al lam yarahuuu ahad
7. Apakah dia mengira bahwa tidak ada sesuatu pun yang melihatnya?
اَلَمۡ نَجۡعَلۡ لَّهٗ عَيۡنَيۡنِۙ‏
Alam naj'al lahuu 'aynayn
8. Bukankah Kami telah menjadikan untuknya sepasang mata,
وَلِسَانًا وَّشَفَتَيۡنِۙ
Wa lisaananw wa shafatayn
9. dan lidah dan sepasang bibir?
وَهَدَيۡنٰهُ النَّجۡدَيۡنِ‌ۚ
Wa hadaynaahun najdayn
10. Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebajikan dan kejahatan),
فَلَا اقۡتَحَمَ الۡعَقَبَةَ
Falaq tahamal-'aqabah
11. tetapi dia tidak menempuh jalan yang mendaki dan sukar?
وَمَاۤ اَدۡرٰٮكَ مَا الۡعَقَبَةُ
Wa maaa adraaka mal'aqabah
12. Dan tahukah kamu apakah jalan yang mendaki dan sukar itu?
فَكُّ رَقَبَةٍ
Fakku raqabah
13. (yaitu) melepaskan perbudakan (hamba sahaya),
اَوۡ اِطۡعٰمٌ فِىۡ يَوۡمٍ ذِىۡ مَسۡغَبَةٍ
Aw it'aamun fii yawmin zii masghabah
14. atau memberi makan pada hari terjadi kelaparan,
يَّتِيۡمًا ذَا مَقۡرَبَةٍ
Yatiiman zaa maqrabah
15. (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat,
اَوۡ مِسۡكِيۡنًا ذَا مَتۡرَبَةٍ
Aw miskiinan zaa matrabah
16. atau orang miskin yang sangat fakir.
ثُمَّ كَانَ مِنَ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَتَوَاصَوۡا بِالصَّبۡرِ وَتَوَاصَوۡا بِالۡمَرۡحَمَةِ
Summa kaana minal laziina aamanuu wa tawaasaw bissabri wa tawaasaw bilmarhamah
17. Kemudian dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang.
اُولٰٓٮِٕكَ اَصۡحٰبُ الۡمَيۡمَنَةِ
Ulaaa'ika As-haabul maimanah
18. Mereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan.
وَالَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا بِاٰيٰتِنَا هُمۡ اَصۡحٰبُ الۡمَشۡـَٔـمَةِ
Wallaziina kafaruu bi aayaatinaa hum as-haabul Mash'amah
19. Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka itu adalah golongan kiri.
عَلَيۡهِمۡ نَارٌ مُّؤۡصَدَةٌ
Alaihim naarum mu'sadah
20. Mereka berada dalam neraka yang ditutup rapat.

Video Bacaan Quran Surah Al-Balad

Pertanyaan Umum (FAQ)

1. Apa yang dimaksud dengan sumpah dengan negeri Mekah?
Sumpah dengan negeri Mekah adalah bentuk penghormatan dan peringatan akan keagungan tempat tersebut dalam Islam.
2. Mengapa manusia dilahirkan dalam susah payah?
Imam Syafi'i menjelaskan bahwa kehidupan ini adalah ujian, dan usaha manusia memiliki nilai di sisi Tuhan.
3. Mengapa perbuatan baik seperti melepaskan perbudakan diutamakan?
Islam mengajarkan pentingnya kebaikan sosial dan menekankan tindakan membantu yang membutuhkan.
4. Bagaimana iman, kesabaran, dan kasih sayang berkaitan dengan golongan kanan?
Orang-orang yang memiliki iman, kesabaran, dan kasih sayang akan diberkahi di dunia dan akhirat, menjadi bagian dari golongan kanan.
5. Apa konsekuensi bagi yang mengingkari ayat-ayat Allah?
Mengingkari ayat-ayat Allah berarti menjadi bagian dari golongan kiri yang akan menghadapi neraka yang ditutup rapat.

Surat Al-Balad mengandung pelajaran berharga tentang hidup, ujian, dan akhirat. Dengan pemahaman bermazhab Imam Syafi'i, kita dapat meresapi makna mendalam setiap ayat, memandangnya sebagai petunjuk yang membimbing kehidupan. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang bermanfaat dan menginspirasi untuk hidup sesuai dengan ajaran Al-Quran.

Referensi:
  • Tafsir Ibnu Katsir
  • Kitab Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi
  • Kitab Al-Umm karya Imam Syafi'i
LihatTutupKomentar
y