-->

Doa Paling Sering Dibaca Nabi Muhammad SAWW

Doa-doa Sering Dibaca Nabi Muhammad SAWW

Doa Paling Sering Dibaca Nabi Muhammad SAWW-Doa-doa adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk memperkuat hubungan kita dengan ALLAH SWT. Nabi Muhammad SAWW adalah salah satu teladan bagi umatnya dalam berdoa. Beliau kerap membaca doa-doa tertentu yang dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Doa Paling Sering Dibaca Nabi Muhammad SAWW:

Salah Satu Doa Yang Sering Dibaca Nabi Muhammad Saww. 

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ وَ عَلَى طَاعَتِكَ

YAA MUQALLIBAL QULUUB, TSABBIT QALBII ‘ALAA DIINIKA WA ‘ALAA THOO’ATHIK.

Artinya : Wahai yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu dan di atas ketaatan kepada-Mu.

Dalilnya :

حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي سُفْيَانَ عَنْ أَنَسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُكْثِرُ أَنْ يَقُولَ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ آمَنَّا بِكَ وَبِمَا جِئْتَ بِهِ فَهَلْ تَخَافُ عَلَيْنَا قَالَ نَعَمْ إِنَّ الْقُلُوبَ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ يُقَلِّبُهَا كَيْفَ يَشَاءُ قَالَ أَبُو عِيسَى وَفِي الْبَاب عَنْ النَّوَّاسِ بْنِ سَمْعَانَ وَأُمِّ سَلَمَةَ وَعَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو وَعَائِشَةَ وَهَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ وَهَكَذَا رَوَى غَيْرُ وَاحِدٍ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي سُفْيَانَ عَنْ أَنَسٍ وَرَوَى بَعْضُهُمْ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي سُفْيَانَ عَنْ جَابِرٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَحَدِيثُ أَبِي سُفْيَانَ عَنْ أَنَسٍ أَصَحُّ

Telah menceritakan kepada kami Hannad; telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah dari Al A’masy dari Abu Sufyan dari Anas dia berkata; adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam terbiasa membaca do’a “YA MUQALLIBAL QULUUB TSABBIT QALBII ‘ALAA DIINIKA (wahai Dzat yang membolak balikkan hati teguhkanlah hatiku berada di atas agamamu).” Kemudian aku pun bertanya, “Wahai Rasulullah, kami beriman kepadamu dan kepada apa yang Anda bawa. Lalu apakah Anda masih khawatir kepada kami?” beliau menjawab: “Ya, karena sesungguhnya hati manusia berada di antara dua genggaman tangan Allah yang Dia bolak-balikkan menurut yang dikehendaki-Nya.” Abu Isa berkata; Hadits semakna juga diriwayatkan dari An Nawwas bin Sam’an, Ummu Salamah, Abdullah bin Amr dan A’isyah. Dan ini adalah hadits Hasan, demikianlah kebanyakan telah meriwayatkannya dari Al A’masy dari Abu Sufyan dari Anas, dan sebagian yang lainnya telah meriwayatkannya dari Al A’masy dari Abu Sufyan dari Jabir dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, namun hadits Abu Sufyan dari Anas lebih shahih. (HR. At Tirmidzi No.2066)

حَدَّثَنَا عُقْبَةُ بْنُ مُكْرَمٍ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ سُفْيَانَ الْجَحْدَرِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَعْدَانَ قَالَ أَخْبَرَنِي عَاصِمُ بْنُ كُلَيْبٍ الْجَرْمِيُّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ دَخَلْتُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يُصَلِّي وَقَدْ وَضَعَ يَدَهُ الْيُسْرَى عَلَى فَخِذِهِ الْيُسْرَى وَوَضَعَ يَدَهُ الْيُمْنَى عَلَى فَخِذِهِ الْيُمْنَى وَقَبَضَ أَصَابِعَهُ وَبَسَطَ السَّبَّابَةَ وَهُوَ يَقُولُ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ

Telah menceritakan kepada kami Uqbah bin Mukram telah menceritakan kepada kami Sa’id bin Sufyan Al Jahdari telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Ma’dan dia berkata; telah mengabarkan kepadaku ‘Ashim bin Kulaib Al Jarmi dari ayahnya dari kakeknya dia berkata; “Aku menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika beliau sedang mengerjakan shalat. (saat itu) beliau meletakkan tangan kirinya di atas paha kirinya dan meletakkan tangan kanannya di atas paha kanannya seraya menggenggam jari jemarinya dan membentangkan jari telunjuknya sambil mengucapkan; “YAA MUQALLIBAL QULUUB TSABBIT QALBII ‘ALAA DIINIK (Wahai DZAT yang membolak balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).” Abu Isa berkata; “Hadits ini derajatnya gharib melalui jalur ini.” (HR. At Tirmidzi No.3511)

حَدَّثَنَا أَبُو مُوسَى الْأَنْصَارِيُّ حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ مُعَاذٍ عَنْ أَبِي كَعْبٍ صَاحِبِ الْحَرِيرِ حَدَّثَنِي شَهْرُ بْنُ حَوْشَبٍ قَالَ قُلْتُ لِأُمِّ سَلَمَةَ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ مَا كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ عِنْدَكِ قَالَتْ كَانَ أَكْثَرُ دُعَائِهِ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ قَالَتْ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا أَكْثَرَ دُعَاءَكَ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ قَالَ يَا أُمَّ سَلَمَةَ إِنَّهُ لَيْسَ آدَمِيٌّ إِلَّا وَقَلْبُهُ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ فَمَنْ شَاءَ أَقَامَ وَمَنْ شَاءَ أَزَاغَ فَتَلَا مُعَاذٌ { رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا } وَفِي الْبَاب عَنْ عَائِشَةَ وَالنَّوَّاسِ بْنِ سَمْعَانَ وَأَنَسٍ وَجَابِرٍ وَعَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو وَنُعَيْمِ بْنِ هَمَّارٍ قَالَ أَبُو عِيسَى وَهَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ

Telah menceritakan kepada kami Abu Musa Al Anshari telah menceritakan kepada kami Mu’adz bin Mu’adz dari Abu Ka’b pemilik sutera, ia telah menceritakan kepadaku Syahr bin Hausyab ia berkata; aku katakan kepada Ummu Salamah; wahai Ummul mukminin, apakah doa Rasulullah shallallahu wa’alaihi wa sallam yang paling sering, apabila ada padamu? Ia berkata; doa beliau yang paling sering adalah: “YAA MUQALLIBAL QULUUB, TSABBIT QALBII ‘ALAA DIINIKA” (Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agamaMu). Ummu Salamah berkata; wahai Rasulullah, betapa sering anda berdoa: “YAA MUQALLIBAL QULUUB, TSABBIT QALBII ‘ALAA DIINIKA” (Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agamaMu). Beliau berkata: “Wahai Ummu Salamah, sesungguhnya tidak ada seorang manusia pun melainkan hatinya berada diantara dua jari diantara jari-jari Allah, barang siapa yang Allah kehendaki maka Dia akan meluruskannya dan barang siapa yang Allah kehendaki maka Dia akan membelokkannya.” Kemudian Mu’adz membaca ayat: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami.” Dan dalam bab tersebut terdapat riwayat dari Aisyah serta An Nawwas bin Sam’an serta Anas, Jabir, Abdullah bin ‘Amr dan Nu’aim bin Hammam. Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits hasan. (HR. At Tirmidzi No.3444)

حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي سُفْيَانَ عَنْ أَنَسٍ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُكْثِرُ أَنْ يَقُولَ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ قَالَ فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ آمَنَّا بِكَ وَبِمَا جِئْتَ بِهِ فَهَلْ تَخَافُ عَلَيْنَا قَالَ فَقَالَ نَعَمْ إِنَّ الْقُلُوبَ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ يُقَلِّبُهَا

Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah dari Al A’masy dari Abu Sufyan dari Anas ia berkata; Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam banyak mengucapkan doa: “YA MUQALLIBAL QULUUBI TSABBIT QALBI ‘ALA DINIKA (ya Allah Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hati kami di atas agama-Mu).” Anas berkata; Maka kami berkata; “Wahai Rasulullah, kami telah beriman kepadamu dan kepada wahyu yang engkau bawa, maka apakah engkau masih mengkhawatirkan kami?” beliau menjawab: “Ya, sesungguhnya hati itu berada di antara jari-jari Allah ‘azza wajalla, Dialah yang membolak-balikkannya.” (HR. Ahmad No.11664)

حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ وَعَفَّانُ قَالَا حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ قَالَ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أُمِّ مُحَمَّدٍ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُكْثِرُ أَنْ يَقُولَ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ وَطَاعَتِكَ فَقِيلَ لَهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ عَفَّانُ فَقَالَتْ لَهُ عَائِشَةُ إِنَّكَ تُكْثِرُ أَنْ تَقُولَ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ وَطَاعَتِكَ قَالَ وَمَا يُؤْمِنُنِي وَإِنَّمَا قُلُوبُ الْعِبَادِ بَيْنَ أُصْبُعَيْ الرَّحْمَنِ إِنَّهُ إِذَا أَرَادَ أَنْ يُقَلِّبَ قَلْبَ عَبْدٍ قَلَّبَهُ قَالَ عَفَّانُ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ

Telah menceritakan kepada kami Abdushshomad dan Affan, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dia berkata; telah menceritakan kepada kami Ali bin Zaid dari Ummi Muhammad dari Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memperbanyak mengucapkan; “YA MUQALLIBAL QULUUB, TSABIT QALBI ‘ALA DINIK WA THA’ATHIK (Wahai yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu dan ketaatan kepada-Mu).” Lalu dikatakan kepada beliau, wahai Rasulullah! Affan telah berkata; Aisyah telah berkata kepadanya, sesungguhnya engkau memperbanyak membaca; “YA MUQALLIBAL QULUUB, TSABBIT QALBI ‘ALA DINIK WA THA’ATHIK (Wahai yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu dan ketaatan kepada-Mu).” Beliau bersabda: “Apa yang membuatku aman, sesungguhnya hati hamba berada diantara dua ujung jari Arrahman, apabila Ia berkehendak untuk memabalikkan hati seorang hamba maka Ia akan membalikkannya.” Affan meriwayatkan; “Di antara dua jari dari jari jemari Allah Azzawajalla” (HR. Ahmad No.24938)

حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ عَبْدِ الْحَمِيدِ بْنِ بَهْرَامَ عَنْ شَهْرِ بْنِ حَوْشَبٍ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ

Telah menceritakan kepada kami Waki’ dari Abdul Hamid bin Bahram dari Syahr bin Hausyab dari Ummu Salamah bahwa Nabi shallahu’alaihi wa sallam membaca do’a: “YA MUQALLIBAL QULUUB TSABBIT QALBI ‘ALA DIINIK (Wahai yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).” (HR. Ahmad No.25310)


حَدَّثَنَا هَاشِمٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْحَمِيدِ قَالَ حَدَّثَنِي شَهْرُ بْنُ حَوْشَبٍ قَالَ سَمِعْتُ أُمَّ سَلَمَةَ تُحَدِّثُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُكْثِرُ فِي دُعَائِهِ أَنْ يَقُولَ اللَّهُمَّ مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَوَإِنَّ الْقُلُوبَ لَتَتَقَلَّبُ قَالَ نَعَمْ مَا مِنْ خَلْقِ اللَّهِ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ بَشَرٍ إِلَّا أَنَّ قَلْبَهُ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ فَإِنْ شَاءَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَقَامَهُ وَإِنْ شَاءَ اللَّهُ أَزَاغَهُ فَنَسْأَلُ اللَّهَ رَبَّنَا أَنْ لَا يُزِيغَ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَانَا وَنَسْأَلُهُ أَنْ يَهَبَ لَنَا مِنْ لَدُنْهُ رَحْمَةً إِنَّهُ هُوَ الْوَهَّابُ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَا تُعَلِّمُنِي دَعْوَةً أَدْعُو بِهَا لِنَفْسِي قَالَ بَلَى قُولِي اللَّهُمَّ رَبَّ مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي وَأَذْهِبْ غَيْظَ قَلْبِي وَأَجِرْنِي مِنْ مُضِلَّاتِ الْفِتَنِ مَا أَحْيَيْتَنَا

Telah menceritakan kepada kami Hasyim telah menceritakan kepada kami Abdul Hamid berkata; telah menceritakan kepadaku Syahru bin Hausyab berkata; saya telah mendengar Ummu Salamah meceritakan bahwa Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam memperbanyak dalam do’anya: ALLAHUMMAA MUQALLIBAL QULUB TSABIT QALBI ‘ALA DINIK (Ya Allah, yang membolak balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agamamu). Ia berkata; saya berkata; “Wahai Rasululah! Apakah hati itu berbolak balik?” beliau menjawab: “Ya, tidaklah ciptaan Allah dari manusia anak keturunan Adam kecuali hatinya berada di antara dua jari dari jari-jari Allah. Bila Allah Azzawajalla berkehendak, Ia akan meluruskannya, dan jiwka Allah berkehendak, Ia akan menyesatkannya. Maka kami memohon kepada Allah; ‘Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau sesatkan hati-hati kami setelah kami diberi petunjuk.’ Dan kami memohon kepada-Nya supaya memberikan kepada kita rahmat dari sisinya, sesungguhnya dia adalah Maha Pemberi’.” Saya bertanya; “Wahai Rasulullah! Tidakkah engkau mengajarkan do’a, supaya aku berdo’a dengannya untuk diriku?” beliau menjawab: “Baik, ucapkanlah: ALLAHUMMA RABBA MUHAMMADINNABI IGHFIR LII DZANBI WA ADZHIB GHAIZHA QALBI WA AJURNI MIN MUDLILATIL FITAN MA AHYAYTANA (Ya Allah, Tuhan-nya nabi Muhammad, ampunilah dosaku, dan hilangkanlah kemarahan yang ada di hatiku, dan berilah aku pahala dalam menghadapi kesesatan dan fitnah selama Engkau masih menghidupkan kami).” (HR. Ahmad No.25364)

حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ مُعَاذٍ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو كَعْبٍ صَاحِبُ الْحَرِيرِ قَالَ حَدَّثَنِي شَهْرُ بْنُ حَوْشَبٍ قَالَ قُلْتُ لِأُمِّ سَلَمَةَ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ مَا كَانَ أَكْثَرَ دُعَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ عِنْدَكِ قَالَتْ كَانَ أَكْثَرُ دُعَائِهِ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ قَالَتْ فَقُلْتُ لَهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا أَكْثَرَ دُعَاءَكَ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ قَالَ يَا أُمَّ سَلَمَةَ مَا مِنْ آدَمِيٍّ إِلَّا وَقَلْبُهُ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مَا شَاءَ أَقَامَ وَمَا شَاءَ أَزَاغَ قَالَ عَبْد اللَّهِ سَأَلْتُ أَبِي عَنْ أَبِي كَعْبٍ فَقَالَ ثِقَةٌ وَاسْمُهُ عَبْدُ رَبِّهِ بْنُ عُبَيْدٍ

Telah menceritakan kepada kami Mua’dz bin Mua’dz dia berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Ka’ab, orang yang kerap memakai sutra dia berkata; telah menceritakan kepada kami Syahr bin Hausyab ia berkata; saya berkata kepada Ummu Salamah; “Wahai Ummul mukminin! Do’a apakah yang paling banya Rasulullah shalallahu’alahi wa sallam baca ketika bersamamu?” ia menjawab; “Do’a beliau yang paling banyak adalah: YA MUQALLIBAL QULUUB TSABBIT QALBII ‘ALA DIINIKA (Wahai yang membolak-balikkan hati! Teguhkanlah hatiku senantiasa di atas agamamu).” Ia berkata; “Lalu aku bertanya kepada beliau, Wahai Rasulullah! Kenapa do’a yang paling banyak engkau baca: YA MUQALLIBAL QULUUB TSABBIT QALBII ‘ALA DIINIKA (Wahai yang membolak-balikkan hati! Teguhkanlah hatiku senantiasa di atas agamaMu)?” beliau menjawab; “Wahai Ummu Salamah! Tidaklah anak keturunan Adam kecuali hatinya berada di antara dua jari dari-jari Allah Azzawajalla. Bila Ia berkehendak akan meluruskannya dan bila Ia berkehendak maka akan menyesatkannya.” Abdullah berkata; saya bertanya kepada Ayahku dari Abu Ka’ab, ia mengatakan dia adalah orang tsiqah dan namanya adalah Abdu Rabbih bin Ubaid. (HR. Ahmad No.25457)

Dan masih banyak lagi dalil-dalil yang hampir sama dengan doa tersebut diatas.

Alfaqir ijazahkan amalan doa tersebut diatas bagi siapa saja yang mau mengamalkannya/membacanya, doa tersebut dibaca sehabis shalat lima waktu sebanyak 1x/3x atau dibaca 1x didalam shalat pada at-tahiyat terakhir sebelum salam.

Doa-doa yang sering dibaca Nabi Muhammad SAWW sangat penting untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari karena dapat membantu memperkuat hubungan kita dengan Allah SWT dan juga memberikan keberkahan dalam aktivitas sehari-hari.

Namun, yang paling penting adalah kita harus selalu berdoa dengan tulus dan ikhlas dalam hati serta selalu berusaha meningkatkan kualitas ibadah kita kepada Allah SWT.

Kesimpulan:

Dalam kehidupan sehari-hari, doa yang paling sering dibaca Nabi Muhammad SAWW dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk memperkuat hubungan kita dengan Allah SWT dan juga memberikan keberkahan dalam aktivitas sehari-hari. Selain doa-doa yang telah disebutkan di atas, masih banyak lagi doa-doa lainnya yang dapat diamalkan. Namun, yang paling penting adalah kita harus selalu berdoa dengan tulus dan ikhlas dalam hati serta selalu berusaha meningkatkan kualitas ibadah kita kepada Allah SWT.
LihatTutupKomentar
y